Oleh: Achluddin Ibnu Rochim
FISIP Untag Surabaya
Pada rumah...
Piano di sini
dan hujan di luar sana: antara keduanya
Aku takluk dalam larutan kontemplasi.
Pada angkasa...
Sepasangan burung terbang melangit: tembus moksa,
Karena bumi tak pantas jadi alamat pulang,
sementara janji terlanjur memprasasti.
Kau kah merpati itu?
Pada yang lewat...
hujan rintik,
angin bertiup dari barat,
maaf kutitipkan saja pesan kepedihan sosial ini padamu,
wahai engkau yang di timur
Pada Musik...
Senandungku
Kidungmu
Tangisan dawai
sang Violis yang murung
Pada siang juga malam...
Matahariku dan Rembulanmu beranjak mendekat.
Mari tangan kita eratkan genggaman
Demi waktu yang mengejar peluru.
Pada aku
Pada engkau
Pada siang juga malam...
Matahariku dan Rembulanmu beranjak mendekat.
Mari tangan kita eratkan genggaman
Demi waktu yang mengejar peluru.
Pada aku
Pada engkau
0 wicara:
Posting Komentar