data-ad-format="auto"

KUTUKAN REMBULAN

Oleh: Achluddin Ibnu Rochim
FISIP Untag Surabaya



Aku bukanlah shang Arjun
Yang memaksa anak panah membidik
mengintai lubang kehidupanmu


Demi wara sembadra dan wara srikandhi
yang nafasnya memabukkan para patria,
aku titipkan pecahan jantungku ini di bilik cita harapmu


Aku lebih mencintai kematian waktu
Ketimbang hidup meruang tanpamu,
Dan akulah orang yang dikutuk rembulan
menjadi pungguk perindu cahaya terlarang

Setelahnya, hanya bayangan malam sibuk mencumbu dalamnya kegelapan.

0 wicara:

 

ANDA PENGUNJUNG YANG KE

IKLAN

TRANSLATE