data-ad-format="auto"

AKU DAN DIA

Oleh Achluddin Ibnu Rochim
FISIP UNTAG Surabaya



 – Sebuah Lipatan Waktu –  

Aku, sudah seminggu tidak pulang dari kampus.
Aku, membantu teman, siapkan acara Reuni Fakultas.
Aku, langsungkan rapat pada sebuah siang.
Aku, kelelahan, raga dan mental.
Aku, Stress
Aku, butuh hiburan
Aku, berkelakar  di pertemuan itu pada peserta rapat baru: seorang perempuan.
Aku, tak beroleh sambut: kecewa

Dia, sudah seminggu belum bisa datang siang ke kampus.
Dia, diminta bantu teman, siapkan acara Reuni Fakultas.
Dia, ikuti rapat pada sebuah siang, sekali itu saja ia bisa.
Dia, kuat jiwa dan semangat.
Dia, sehat
Dia, serius
Dia, tak peduli suara siapa berkelakar, dia lihat sekilas saja: Laki-laki
Dia, persetan entah siapa ia

Dia Aku – Hiden –  Hari berselang linier………

Aku, bangun dari tidur siang
Aku, mandi  (segar)
Aku, berangkat kampus, hari sudah sore
Aku, masuk kelas
Aku, kaget
Aku, melihat perempuan itu
Aku, ingat kelakarku di pertemuan berselang yang diabaikan.

Dia, pulang dari perusahaan tempat ia bekerja
Dia, tak sempat mandi  (cukup basuh wajah)
Dia, berangkat kampus, hari sudah petang
Dia, masuk kelas
Dia, biasa saja
Dia, melihat pria persetan itu
Dia, ingat sinismenya  di pertemuan berselang.

Dia, duduk di bangku
Aku, berdiri di depan

Dia Aku – Kesulitan Posisi sikap  – petang pun membangun malam merambat perlahan namun pasti, sepasti takdir ke depan.

1 wicara:

Unknown mengatakan...

I like it's

 

ANDA PENGUNJUNG YANG KE

IKLAN

TRANSLATE